Kamis, 11 Maret 2010

MENUMBUHKAN SIKAP BAHASA YANG POSITIF TERHADAP BAHASA INDONESIA BAGI MAHASISWA

Bahasa merupakan suatu pengantar manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain. Mulai dari balita hingga dewasa manusia mempunyai tingkat kemampuan berbahasa yang berbeda. Tentu saja, seiring berjalannya waktu kemampuan tersebut akan semakin baik. Sehingga seseorang akan mampu menyesuaikan keberadaannya dengan kondisi disekitarnya.
Namun, seperti telah diketahui manusia juga banyak menciptakan banyak ragam bahasa. Begitu juga tingkat kehalusan dan gaya berbahasa. Di kalangan mahasiswa pun memiliki gaya berbahasa yang berbeda. Sebagian besar mahasiswa menggunakan gaya bahasa yang santai dalam berkomunikasi. Mereka memiliki tatanan atau kosa kata yang cenderung melenceng bahkan tidak sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang ditetapkan dalam Bahasa Indonesia.
Bagaimana cara menumbuhkan sikap bahasa yang positif bagi mahasiswa? Tentu saja kembali pada individu masing-masing. Mahasiswa merupakan tingkat pelajar berlevel tinggi, hal ini tentu saja merupakan cerminan bahwa seorang mahasiswa tentu telah memiliki kemampuan intelektual yang tinggi pula termasuk dalam berbahasa. Mahasiswa diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik di bidang formal maupun informal.
Semua itu memerlukan dorongan motivasi yang besar baik dari mahasiswa itu sendiri maupun dari luar seperti faktor pengajar. Pengajar mempunyai peranan besar dalam menumbuhkan motivasi tersebut. Terkadang pola pengajaran yang menjenuhkan dapat menghilangkan minat belajar. Tapi, hal itu tentu saja tidak akan terjadi jika para pengajar menerapkan :
· metode-metode pengajaran yang menarik dan menyenangkan
· mampu mengajak mahasiswa berinteraksi dengan baik
· pengajar harus luwes dan menyenangkan dalam penyampaian materi
· penyajian materi yang berimbang sehingga tidak terkesan menjenuhkan
· pengajar harus bersemangat dan tidak kaku sehingga suasana belajar mengajar pun berlangsung lancar dan menyenangkan.
Dengan demikian, diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi yang besar bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuannya di lingkungan sosial sehari-hari.


TUGAS II :
1. Apa yang dimaksud dengan ejaan?
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar lambang-lambang itu ( pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

2. Apa saja yang menjadi ruang lingkup ejaan?
Hal-hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan adalah:
Ø Perubahan Huruf
Ø Penulisan Huruf
Ø Penulisan Kata
Ø Penulisan Unsur Serapan dan
Ø Pemakaian Tanda Baca

3. Perlukah sebuah bahasa memiliki ejaan? Mengapa?
Perlu, sebab ejaan merupakan ketentuan yang harus dipatuhi oleh pengguna demi keteraturan dan keseragaman bentuk yang akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna.
Dengan demikian akan tercipta keserasian dalam berbahasa sehingga akan membuat bahasa terdengar lebih baik dan menyenangkan.

4. Apa peranan ejaan bagi ragam tulis?
Ø Sebagai sumber referensi atau rujukan bagi banyak orang dalam menulis
Ø Mencegah terjadinya multi penafsiran pada tiap-tiap orang yang membaca karena telah terpenuhinya aspek-aspek berikut ini :
· Pemilihan kosa kata dilakukan secara tepat
· Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
· Kalimat yang dibentuk dengan struktur yang lengkap
· Paragraf dikembangkan secara lengkap dan terpadu.